Bagaimana terjadinya minyak dan gas
bumi?
Ada tiga
faktor utama dalam pembentukan minyak dan/atau gas bumi, yaitu:
- Pertama, ada “bebatuan asal” (source
rock) yang secara geologis memungkinkan terjadinya pembentukan minyak
dan gas bumi.
- Kedua, adanya perpindahan (migrasi)
hidrokarbon dari bebatuan asal menuju ke “bebatuan reservoir” (reservoir
rock), umumnya sandstone atau limestone yang
berpori-pori (porous) dan ukurannya cukup untuk menampung
hidrokarbon tersebut.
- Ketiga, adanya jebakan (entrapment)
geologis. Struktur geologis kulit bumi yang tidak teratur bentuknya,
akibat pergerakan dari bumi sendiri (misalnya gempa bumi dan erupsi gunung
api) dan erosi oleh air dan angin secara terus menerus, dapat menciptakan
suatu “ruangan” bawah tanah yang menjadi jebakan hidrokarbon. Kalau
jebakan ini dilingkupi oleh lapisan yang impermeable, maka
hidrokarbon tadi akan diam di tempat dan tidak bisa bergerak kemana-mana
lagi. Temperatur bawah tanah, yang semakin dalam semakin tinggi, merupakan
faktor penting lainnya dalam pembentukan hidrokarbon. Hidrokarbon jarang
terbentuk pada temperatur kurang dari 65oC dan umumnya terurai
pada suhu di atas 260oC. Hidrokarbon kebanyakan ditemukan pada
suhu moderat, dari 107 ke 177oC.
Apa saja komponen-komponen pembentuk
minyak bumi?
- Minyak
bumi merupakan campuran rumit dari ratusan rantai hidrokarbon, yang
umumnya tersusun atas 85% karbon (C) dan 15% hidrogen (H). Selain itu,
juga terdapat bahan organik dalam jumlah kecil dan mengandung oksigen (O),
sulfur (S) atau nitrogen (N).
Apakah ada perbedaan dari
jenis-jenis minyak bumi?
- Ya,
ada 4 macam yang digolongkan menurut umur dan letak kedalamannya, yaitu: young-shallow,
old-shallow, young-deep dan old-deep. Minyak bumi young-shallow
biasanya bersifat masam (sour), mengandung banyak bahan aromatik,
sangat kental dan kandungan sulfurnya tinggi. Minyak old-shallow
biasanya kurang kental, titik didih yang lebih rendah, dan rantai paraffin
yang lebih pendek. Old-deep membutuhkan waktu yang paling lama
untuk pemrosesan, titik didihnya paling rendah dan juga viskositasnya
paling encer. Sulfur yang terkandung dapat teruraikan menjadi H2S
yang dapat lepas, sehingga old-deep adalah minyak mentah yang
dikatakan paling “sweet”. Minyak semacam inilah yang paling
diinginkan karena dapat menghasilkan bensin (gasoline) yang paling
banyak.
Proses Pembentukkan Minyak Bumi |
Berapa lama waktu yang dibutuhkan
untuk membentuk minyak bumi?
- Sekitar
30-juta tahun di pertengahan jaman Cretaceous, pada akhir jaman
dinosaurus, lebih dari 50% dari cadangan minyak dunia yang sudah diketahui
terbentuk. Cadangan lainnya bahkan diperkirakan lebih tua lagi. Dari
sebuah fosil yang diketemukan bersamaan dengan minyak bumi dari jaman
Cambrian, diperkirakan umurnya sekitar 544 sampai 505-juta tahun yang
lalu.
- Para
geologis umumnya sependapat bahwa minyak bumi terbentuk selama jutaan
tahun dari organisme, tumbuhan dan hewan, berukuran sangat kecil yang
hidup di lautan purba. Begitu organisme laut ini mati, badannya terkubur
di dasar lautan lalu tertimbun pasir dan lumpur, membentuk lapisan yang
kaya zat organik yang akhirnya akan menjadi batuan endapan (sedimentary
rock). Proses ini berulang terus, satu lapisan menutup lapisan
sebelumnya. Lalu selama jutaan tahun berikutnya, lautan di bumi ada yang
menyusut atau berpindah tempat.
- Deposit
yang membentuk batuan endapan umumnya tidak cukup mengandung oksigen untuk
mendekomposisi material organik tadi secara komplit. Bakteri mengurai zat
ini, molekul demi molekul, menjadi material yang kaya hidrogen dan karbon.
Tekanan dan temperatur yang semakin tinggi dari lapisan bebatuan di
atasnya kemudian mendistilasi sisa-sisa bahan organik, lalu pelan-pelan
mengubahnya menjadi minyak bumi dan gas alam. Bebatuan yang mengandung
minyak bumi tertua diketahui berumur lebih dari 600-juta tahun. Yang
paling muda berumur sekitar 1-juta tahun. Secara umum bebatuan dimana
diketemukan minyak berumur antara 10-juta dan 270-juta tahun.
Bagaimana caranya menemukan minyak
bumi?
- Ada
berbagai macam cara: observasi geologi, survei gravitasi, survei magnetik,
survei seismik, membor sumur uji, atau dengan educated guess dan
faktor keberuntungan.
- Survei gravitasi: metode ini
mengukur variasi medan gravitasi bumi yang disebabkan perbedaan densitas
material di struktur geologi kulit bumi.
- Survei
magnetik: metode ini mengukur variasi medan magnetik bumi yang disebabkan
perbedaan properti magnetik dari bebatuan di bawah permukaan.
- Kedua survei ini biasanya
dilakukan di wilayah yang luas seperti misalnya suatu cekungan (basin).
Dari hasil pemetaan ini, baru metode seismik umumnya dilakukan.
- Survei
seismik menggunakan gelombang kejut (shock-wave) buatan yang
diarahkan untuk melalui bebatuan menuju target reservoir dan daerah
sekitarnya. Oleh berbagai lapisan material di bawah tanah, gelombang kejut
ini akan dipantulkan ke permukaan dan ditangkap oleh alat receivers
sebagai pulsa tekanan (oleh hydrophone di daerah perairan) atau
sebagai percepatan (oleh geophone di darat). Sinyal pantulan ini
lalu diproses secara digital menjadi sebuah peta akustik bawah permukaan
untuk kemudian dapat diinterpretasikan.
Aplikasi
metode seismik:
- Tahap
eksplorasi: untuk menentukan struktur dan stratigrafi endapan dimana sumur
nanti akan digali.
- Tahap
penilaian dan pengembangan: untuk mengestimasi volume cadangan hidrokarbon
dan untuk menyusun rencana pengembangan yang paling baik.
- Pada fase produksi: untuk memonitor kondisi reservoir, seperti menganalisis kontak antar fluida reservoir (gas-minyak-air), distribusi fluida dan perubahan tekanan reservoir.
Setelah kita yakin telah menemukan
minyak, apa selanjutnya?
- Setelah mengevaluasi reservoir, selanjutnya tahap mengembangkan reservoir. Yang pertama dilakukan adalah membangun sumur (well-construction) meliputi pemboran (drilling), memasang tubular sumur (casing) dan penyemenan (cementing). Lalu proses completion untuk membuat sumur siap digunakan. Proses ini meliputi perforasi yaitu pelubangan dinding sumur; pemasangan seluruh pipa-pipa dan katup produksi beserta asesorinya untuk mengalirkan minyak dan gas ke permukaan; pemasangan kepala sumur (wellhead atau chrismast tree) di permukaan; pemasangan berbagai peralatan keselamatan, pemasangan pompa kalau diperlukan, dsb. Jika dibutuhkan, metode stimulasi juga dilakukan dalam fase ini. Selanjutnya well-evaluation untuk mengevaluasi kondisi sumur dan formasi di dalam sumur. Teknik yang paling umum dinamakan logging yang dapat dilakukan pada saat sumur masih dibor ataupun sumurnya sudah jadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar